Karlo Logo

HOME

/

KARLOARTICLE

/

Mengenal Istilah Cargo Dalam Industri Logistik

newsimg
KARLOARTICLE | 21 Apr 2023

Mengenal Istilah Cargo Dalam Industri Logistik


Cargo adalah istilah yang digunakan dalam dunia transportasi, terutama dalam pengiriman barang atau muatan. Cargo merujuk pada barang atau muatan yang diangkut dari satu tempat ke tempat lainnya melalui berbagai mode transportasi seperti kapal laut, pesawat, kereta api, truk, dan lain-lain.

Pengertian Cargo Dalam Konteks Logistik

Dalam konteks logistik, cargo adalah proses pengangkutan, penyimpanan, pengiriman, dan distribusi barang atau muatan. Hal ini melibatkan pengelolaan logistik secara keseluruhan, termasuk pengemasan barang, penanganan muatan, dan pemrosesan dokumen pengiriman. Dalam industri ekspedisi atau jasa pengiriman, istilah cargo juga digunakan untuk menyebutkan jasa pengiriman barang atau muatan dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Jenis-Jenis Pengiriman Cargo

Indonesia merupakan negara maritim yang terdiri atas banyak pulau, terdapat tiga klasifikasi umum mengenai jenis pengiriman kargo berdasarkan jalur dalam memenuhi kebutuhan pengiriman antar kota antar provinsi di Indonesia.
Jalur tersebut antara lain jalur darat, jalur laut, dan jalur udara. Masing-masing jalur memiliki kelebihan dan kekurangan, Anda tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan pengiriman perusahaan.

Pengiriman Cargo Via Darat

Pengiriman kargo jalur darat adalah metode pengiriman barang yang dilakukan melalui transportasi darat seperti truk atau kereta api logistik. Metode pengiriman ini biasanya digunakan untuk jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dan barang yang dikirim tidak terlalu besar.

Keuntungan dari pengiriman cargo darat adalah biayanya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pengiriman melalui transportasi udara atau laut. Selain itu, pengiriman kargo via darat juga lebih fleksibel dalam hal jadwal pengiriman dan dapat mencapai daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh transportasi udara atau laut. Pengiriman cargo darat biasanya sering digunakan oleh perusahaan jasa ekspedisi.

Namun, pengiriman kargo jalur darat juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya waktu pengiriman yang relatif lebih lama, terutama jika barang harus menempuh jarak yang jauh. Selain itu, pengiriman via jalur darat juga terbatas pada jarak dan rute yang dapat dijangkau oleh transportasi darat.

Pengiriman Cargo Via Udara

Pengiriman cargo jalur udara merupakan cara pengiriman barang yang cepat dan efisien melalui pesawat terbang. Jalur ini biasanya digunakan untuk mengirimkan barang-barang dengan durasi pengiriman yang singkat, misalnya barang yang dikirim dalam waktu 1-2 hari.

Pengiriman cargo udara juga cocok untuk barang-barang dengan berat yang cukup besar dan tidak bisa dikirim melalui jasa pengiriman lainnya. Namun, jasa pengiriman cargo jalur udara biasanya lebih mahal dibandingkan dengan pengiriman melalui jalan darat atau laut.

Selain itu, ada juga beberapa aturan dan persyaratan khusus yang harus dipenuhi dalam layanan pengiriman cargo via udara, seperti aturan tentang ukuran dan berat barang, serta regulasi keamanan yang ketat. Barang yang diangkut melalui cargo udara biasanya ditandai dengan air waybill (AWB) atau surat muatan udara.

Pengiriman Cargo via Laut

Pengiriman cargo via laut adalah salah satu opsi pengiriman barang yang umum digunakan. Jalur ini memiliki keuntungan dalam hal tarif pengiriman yang lebih rendah dibandingkan dengan pengiriman melalui udara, terutama ketika ingin mengirim barang ke lokasi yang memiliki jarak tempuh jauh atau dalam jumlah yang banyak. Selain itu, jalur laut juga dapat menampung jenis barang yang lebih berat dan ukuran yang lebih besar.

Proses mengirimkan barang cargo melalui jalur laut melibatkan beberapa tahap. Pertama, barang dikemas dengan baik dan ditempatkan di dalam kontainer. Kontainer kemudian diangkut ke pelabuhan dan dimuat ke kapal kargo yang akan membawa barang tersebut ke tujuan akhir.

Selama perjalanan, kapal akan singgah di beberapa pelabuhan untuk memuat dan membongkar kontainer lainnya. Setelah mencapai pelabuhan tujuan, kontainer kemudian dibongkar dan barang dikirimkan ke penerima.

Untuk melakukan pengiriman cargo jalur ini, Anda perlu menghubungi perusahaan jasa pengiriman cargo yang memiliki pengalaman dan reputasi baik dalam pengiriman barang melalui jalur laut. Perusahaan tersebut akan membantu Anda dalam proses pengemasan, penanganan dokumen, dan pengiriman barang.

Klasifikasi Barang Untuk Pengiriman Cargo

Klasifikasi barang dalam pengiriman cargo biasanya dilakukan berdasarkan jenis, ukuran, berat, dan karakteristik lainnya yang dapat memengaruhi cara pengemasan, pengiriman, dan penanganan.

Secara umum barang kiriman melalui cargo dapat digolongkan menjadi dua golongan, yakni General Cargo dan Special Cargo. Berikut pengertian jenis kargo umum dan khusus:
  • General Cargo (Kargo Umum)
Kargo umum adalah istilah yang digunakan dalam industri pengiriman barang untuk merujuk pada jenis barang yang tidak termasuk dalam kategori khusus seperti kontainer, cairan, gas, atau bahan berbahaya.

Barang kiriman yang dapat dikategorikan sebagai kargo umum meliputi berbagai macam produk konsumen seperti pakaian, obat-obatan, makanan, barang elektronik, mesin, dan sebagainya.

General cargo dapat dikirimkan dalam kemasan yang berbeda seperti kotak, karung, palet, atau bungkusan. Jalur pengiriman biasanya dilakukan dengan menggunakan kapal, pesawat, truk, atau kereta api.

  • Special Cargo (Kargo Khusus)
Special cargo adalah istilah yang merujuk pada barang-barang atau kargo yang memiliki karakteristik khusus yang memerlukan penanganan khusus selama pengiriman.

Penanganan khusus ini meliputi pengemasan, pengangkutan, dan proses pengiriman lainnya yang dirancang untuk memastikan kargo tiba di tujuan dengan aman dan dalam kondisi yang baik. Berikut ini merupakan yang termasuk jenis barang kategori special cargo:

1. Fragile goods
Fragile merupakan barang atau produk yang mudah rusak atau pecah saat diangkut atau dipindahkan. Contoh barang fragile termasuk barang kaca seperti cermin, gelas, dan lampu kristal, barang elektronik seperti komputer, TV, dan ponsel.


2. Wet Freight
Wet freight adalah istilah dalam industri pengiriman yang merujuk pada jenis kargo yang tidak kering atau basah. Jenis kargo ini biasanya berupa bahan cair atau gas, seperti minyak mentah, produk minyak, produk kimia, gas alam cair (LNG), hingga bahan makanan.

Berikut beberapa jenis barang yang termasuk kategori wet freight antara lain minyak mentah, bensin, diesel, bahan bakar pesawat, gas alam cair, produk kimia cair serta produk hasil laut berupa ikan segar, udang atau lobster juga termasuk dalam kategori ini.


3. Cargo Dangerous Goods (Kargo Berbahaya)
Jenis kargo berbahaya dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan sifat dan karakteristiknya, seperti bahan kimia, senjata api, bahan yang mudah meledak, bahan radioaktif, dan lain sebagainya. Mengirim barang dengan kategori berbahaya perlu penangan khusus. Berikut adalah beberapa contoh barang yang masuk kedalam jenis kargo berbahaya beserta kategori dan sifatnya:
  • Bahan Kimia Berbahaya (Dangerous Chemicals) Tipe barang ini merupakan barang yang mengandung zat kimia berbahaya termasuk asam, alkali, pestisida, bahan bakar, cat, zat pewarna, dan produk kimia lainnya yang memiliki sifat korosif, barang yang mudah terbakar, mudah terpapar udara, atau beracun. Tipe kargo ini memerlukan pengemasan khusus dan perlakuan khusus saat pengiriman untuk mencegah kerusakan atau bahaya yang mungkin ditimbulkan.

  • Bahan Peledak (Explosive Material) Barang yang mengandung bahan yang mudah meledak meliputi amonium nitrat, bahan peledak komersial, bahan peledak militer, dan lain-lain. Bahan peledak akan sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Bahan peledak memerlukan pengemasan dan perlakuan khusus oleh jasa pengiriman cargo, serta harus memenuhi peraturan yang ketat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

  • Bahan Radioaktif (Radioactive Materials) Yang termasuk kedalam bahan radioaktif antara lain uranium, plutonium, dan jenis bahan radioaktif lainnya. Radioactive material memerlukan perawatan khusus dan pengemasan yang ketat untuk mencegah terpapar radiasi, serta peraturan ketat untuk memastikan keamanan pengiriman.

  • Senjata Api (Firearms) Yang termasuk kedalam kategori ini adalah berbagai tipe senjata, amunisi, bahan peledak, atau bahan yang dapat digunakan untuk membuat senjata. Karena sifatnya yang mudah meledak, pengiriman senjata api memerlukan dokumen dan perizinan yang tepat, serta pengawasan ketat selama proses pengiriman.

  • Dangerous When Wet Barang tipe ini dapat mengalami reaksi kimia yang berbahaya saat terpapar air atau kelembapan, seperti pelepasan gas beracun, ledakan atau sifatnya yang mudah terbakar. Contoh kargo yang termasuk dangerous when wet ini antara lain Aluminum powder, Zinc powder, Sodium, dan Lithium.

  • Flammable Goods Kargo tipe ini memiliki sifat mudah sekali terbakar dan dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan jika tidak ditangani dengan benar selama pengiriman.Contoh jenis barang yang mudah terbakar diantaranya bensin, gas alam cair (LNG), alkohol dan minyak atsiri, peralatan dan cairan las, cat, pelarut cat, cairan pembersih dan bahan kimia rumah tangga, cairan pendingin (termasuk Freon), cairan pembersih mesin dan bahan bakar diesel, pewarna dan tinta, bahan bakar roket atau bahan bakar jet dan masih banyak yang lainnya.

4. Irritant Material
Irritant Material merupakan jenis cargo yang dapat menyebabkan iritasi atau peradangan pada kulit, mata, atau saluran pernapasan manusia. Cargo jenis ini biasanya berupa cairan atau bahan kimia padat yang digunakan dalam berbagai industri, seperti obat-obatan, kosmetik, atau pembersih. Contoh dari jenis cargo ini antara lain asam sulfat, amonia, asam nitrat, formaldehida, dan lain sebagainya.

Irritant material tidak termasuk dalam kategori kargo berbahaya atau Hazardous Materials (HAZMAT), namun tetap memerlukan pengemasan dan perlakuan khusus saat pengiriman untuk mencegah kontak langsung dengan manusia atau lingkungan sekitarnya.

Kargo jenis ini harus dikemas dengan benar dan dilengkapi dengan label peringatan yang jelas dan mudah terbaca. Selain itu, pengirimannya harus memenuhi persyaratan dan peraturan yang berlaku untuk menghindari terjadinya kontaminasi atau pencemaran lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia.

5. Irregularity Cargo
Irregularity Cargo atau kargo yang tidak teratur adalah jenis kargo yang memiliki bentuk dan ukuran yang tidak umum atau tidak standar. Jenis kargo ini dapat berupa barang-barang seperti mesin, peralatan konstruksi, bagian pesawat terbang, atau barang-barang berbentuk aneh seperti barang antik, patung, atau arsitektur.

6. Magnetized Material
Jenis kargo ini memiliki sifat magnetik dan dapat mempengaruhi alat navigasi dan komunikasi pada pesawat terbang dan kapal, sehingga memerlukan perlakuan khusus selama pengiriman.

7. Oxidizing Material
Jenis kargo ini merupakan barang yang dapat menyebabkan reaksi kimia yang berbahaya seperti kebakaran atau ledakan ketika bereaksi terhadap oksigen (O2) Maka dari itu perlu penanganan khusus agar tidak terjadi kecelakaan dalam pengiriman barang.

8. Perishable Goods
Perishable goods adalah jenis kargo yang memiliki masa simpan atau daya tahan terbatas, dan cenderung jenis barang yang mudah membusuk atau rusak dalam waktu singkat jika tidak disimpan atau ditangani dengan benar. Barang yang masuk kategori perishable meliputi makanan, minuman, produk pertanian, produk peternakan, dan obat-obatan tertentu.

9. Live Animal
Live animal adalah jenis kargo yang terdiri dari berbagai jenis hewan, seperti sapi, kambing, domba, kuda, unggas, dan hewan peliharaan. Hewan hidup ini dikirim dalam rangka pindah ke lokasi baru, penjualan, pertunjukan, atau tujuan lainnya.

Dalam pengiriman hewan hidup, keselamatan dan kesejahteraan hewan menjadi prioritas utama, sehingga penanganan khusus serta pilihan transportasi harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan regulasi.

10. Human Remains
Human remains atau jasad manusia adalah jenis kargo yang terdiri dari tubuh manusia yang telah meninggal dunia dan akan dikirimkan ke tempat lain untuk proses pemakaman atau pemulasaraan jenazah. Pengiriman human remains harus memperhatikan etika dan nilai-nilai kemanusiaan, serta memenuhi syarat hukum dan regulasi yang berlaku.

11. Valuable Goods
Jenis kargo ini berupa barang berharga yang bernilai tinggi dan memerlukan perlindungan khusus selama proses pengiriman. Jenis barang yang termasuk dalam kategori ini biasanya berupa barang-barang mewah seperti perhiasan, uang tunai, barang seni, dan barang koleksi lainnya.

Untuk menghindari risiko kehilangan atau kerusakan, pengiriman barang berharga memerlukan penanganan khusus seperti pengemasan yang kuat, asuransi kargo, pengiriman dengan pengawalan atau pengiriman menggunakan kendaraan yang dilengkapi dengan sistem keamanan canggih seperti GPS tracking.

Berat Pengiriman Barang Menggunakan Kargo

Perusahaan ekspedisi pengiriman kargo biasanya mempunyai ketentuan layanan tersendiri mengenai berapa minimal dan maksimal paket yang dapat dikirim. Pada umumnya berat minimum pengiriman kargo adalah sekitar 45 kg hingga 100 kg. Jika pengiriman kargo kurang dari 45 kg, misalnya hanya 10 kg saja, perusahaan jasa ekspedisi kargo biasanya akan menetapkan biaya minimum pengiriman.

Biaya minimum pengiriman merupakan biaya pengiriman yang harus dibayar meskipun kargo yang dikirim kurang dari berat minimum. Oleh karena itu, sebelum melakukan pengiriman kargo, disarankan untuk memeriksa terlebih dahulu ketentuan dan biaya pengiriman dari maskapai penerbangan atau perusahaan pengiriman barang yang akan digunakan.

Untuk berat maksimum pengiriman menggunakan kargo di Indonesia berkisar antara 30 - 40 ton, sedangkan untuk pengiriman internasional dapat mencapai 60 - 70 ton.

Penutup

Demikian informasi mengenai kargo dan berbagai jenis pengiriman barang yang bisa Anda lakukan melalui jasa ekspedisi kargo. Dengan membaca artikel ini semoga dapat mempermudah Anda dalam menentukan jenis layanan pengiriman barang yang cocok dengan klasifikasi barang pengiriman kargo, serta mempermudah dalam memilih jalur pengiriman yang terbaik demi kelancaran distribusi barang yang Anda kirim.


top